Minggu, 13 Januari 2008

Tak Tendang Dingkliknya

Dalam rangka kampanye Keluarga Berencana, petugas BKKBN berkunjung ke desa Sumberejo untuk bisa berdialog langsung dengan para akseptor KB.
Satu-persatu ibu-ibu di desa itu diajaknya bicara.
Petugas: “Bu Broto pakai apa Bu?”
Bu Broto: “Pakai IUD.”
Petugas: “Bu Sami pakai apa Bu?”
Bu Sami: “Pakai susuk.”
Bu Karjo: “Pakai suntik.”
Bu Madre’i: “Pakai dingklik!!”
Petugas: “Pakai apa Bu?”
Bu Madre’i: “PAKE DINGKLIK!!!”
Petugas: “Gimana caranya?”
Bu Madre’i: “Suami saya sukanya main sambil berdiri. Karena dia lebih pendek dari saya, maka dia perlu mancik ke atas dingklik. Ketika suami saya sudah mulai ngos-ngosan dan merem-melek, Tak tendang dingklik-nya!”

Cuma Segitu?

Sepasang kekasih menikah. Dan seperti layaknya pasangan-pasangan muda lain, di malam pertama mereka bercinta dan bercinta, lagi dan lagi sambil mencoba semua teknik yang mereka ketahui.
Keesokan harinya si suami ingin mandi, tapi lupa untuk membawa handuk. Dia balik ke kamar dalam keadaan telanjang.
Si istri menatapnya dari atas ke bawah, kembali lagi ke atas, kemudian ke bawah dan berhenti pada organ di bawah perut.
“Itu apa?” tanyanya dengan wajah memerah.
“Ini yang membuatmu mengerang keenakan tadi malam,” jawab suaminya dengan sama tersipunya.
“Cuma segitu?”

Orang Gila Ketiga

Di RSJ seorang dokter hendak memeriksa tiga orang gila.
Tiga orang gila itu sedang duduk menunggu si dokter. Tiba-tiba pintu terbuka, dokter masuk, dilihatnya orang gila pertama sedang duduk sambil tersenyum, orang gila kedua sedang jongkok menghadap dinding, dokter pun mencari-cari orang gila ketiga.
Lalu si dokter bertanya pada suster, “Sus, mana orang gila yang ketiga?”
Jawab suster, “Itu loh dok yang asyik baca cerita ini.”

Jumat, 04 Januari 2008

Menghangatkan Tangan di Antara Dua Paha

Sepasang kekasih ABG pergi piknik outdoor ke Puncak. Sampai di sana si cowok keluar mencari kayu. Waktu kembali, dia bilang, "UUhhhh..... tanganku rasanya membeku kedinginan"Ceweknya menyahut, "Sayang, taruh aja kedua tanganmu diantara pahaku, biar hangat" Diapun melakukannya, dan tangannya memang jadi hangat.
Siangnya langit mendung dan hujanpun turun dengan derasnya. Si cowok keluar menyelamatkan barang-barang mereka, lalu kembali dan berkata, "Uhhhhh....tanganku dingin sekali"Kembali si cewek yang pengertian berkata, "Sini taruh aja dicelah-celah pahaku biar hangat" Dia kembali memasukkan kedua tangannya kesana, dan kembali tangannya jadi hangat.
Malam hari, si cowok keluar mencari kayu untuk api unggun dan waktu kembali dia kembali bilang, "UUhhhhhhh.....dinginnya tanganku"Si cewek menatapnya sambil berkata, "Ampuuun deh! Apa muka dan telingamu ngga pernah kedinginan?"

Acara Dukun Penyembuh di Televisi

Pada suatu hari, kakek and nenek sedang melihat acara "dukun sang penyembuh" di TV. Sebelum acara itu berakhir, dukun itu meminta semua orang yang ingin sembuh untuk meletakkan tangan kanannya di layar TV, dan menaruh tangan kirinya di bagian dari tubuh mereka yang ingin di sembuhkan. Nenek pun segera bangkit dari kursinya, dan berjalan menuju TV, lalu meletakkan tangan kanannya di layar TV, dan meletakkannya tangan kirinya di pinggang dia; yg di mana sakit-nya itu telah di deritanya selama 2 tahun.Kakek pun tak mau ketinggalan, dia berjalan menuju TV, lalu meletakkan tangan kanannya di layar TV dan meletakkannya tangan kirinya di selangkangan-nya.
Nenek yang melihat si kakek sambil berkata: "Tampaknya kau tidak mengerti acara dukun ini, tujuannya adalah untuk menyembuhkan yang sedang sakit, bukan untuk membangkitkan yang sudah mati..."

Rabu, 02 Januari 2008

Keluarkan Dirimu Dari Sumur

Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Hewan itu menangis dengan memilukan selama berjam-jam sementara si petani memikirkan apa yang harus dilakukannya. Akhirnya, Ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun (ditutup - karena berbahaya); jadi tidak berguna untuk menolong si keledai. Dan ia mengajak tetangga-tetangganya untuk datang membantunya. Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur.Pada mulanya, ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian. Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena si keledai menjadi diam. Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur, si petani melihat ke dalam sumur dan tercengang karena apa yang dilihatnya. Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang-guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu.Sementara tetangga2 si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu, si keledai terus juga menguncangkan badannya dan melangkah naik. Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur dan melarikan diri !Kehidupan terus saja menuangkan tanah dan kotoran kepadamu, segala macam tanah dan kotoran. Cara untuk keluar dari 'sumur'(kesedihan, masalah, dsb) adalah dengan menguncangkan segala tanah dan kotoran dari diri kita (pikiran dan hati kita) dan melangkah naik dari 'sumur' dengan menggunakan hal-hal tersebut sebagai pijakan. Setiap masalah-masalah kita merupakan satu batu pijakan untuk melangkah. Kita dapat keluar dari 'sumur' yang terdalam dengan terus berjuang, jangan pernah menyerah !

Ingatlah aturan sederhana tentang Kebahagiaan :
1. Bebaskan dirimu dari kebencian
2. Bebaskanlah pikiranmu dari kecemasan
3. Hiduplah sederhana.
4. Berilah lebih banyak.
5. Tersenyumlah.
6. Miliki teman yang bisa membuat engkau tersenyum.

Seseorang telah mengirimkan hal ini untuk kupikirkan, maka aku meneruskannya kepadamu dengan maksud yang sama. "Entah ini adalah waktu kita yang terbaik atau waktu kita yang terburuk, inilah satu-satunya waktu yang kita miliki saat ini !

selamat bekerja...!