Pernah ada anak lelaki dengan watak buruk. ayahnya memberi dia sekantung paku, dan menyuruhnya memaku pagar halaman setiap dia kehilangan kesabarannya atau saat dia berselisih paham dengan temannya. Hari pertama dia memaku 37 batang paku ke pagar halaman, pada minggu2 berikutnya dia berusaha mencoba belajar menahan diri, dan jumlah paku yang dipakainya pun berkurang dari hari ke hari. dia mendapatkan bahwa lebih gampang menahan diri daripada memaku pagar. Akhirnya tiba disaat dia tidak perlu memaku sebatangpun dan dengan gembira disampaikan hal itu pada ayahnya.
Ayahnya kemudian menyuruh mencabut satu persatu batang paku yang ada di pagar, sembari berkata "Anakku, kamu sudah berlaku baik dengan mencabut semua paku yang ada di pagar, tetapi coba lihat, betapa banyak ada lubang di pagar." pagar ini tidak akan kembali seperti semula, sama seperti kalau kamu berselisih paham atau bertengkar dengan orang lain pasti akan meninggalkan luka seperti pagar tersebut. kau bisa menusukkan pisau di punggung temanmu pasti akan meninggalkan luka yang membekas. tak peduli kau beberapa kali menyesal dan meminta maaf luka tak akan bisa hilang. kawan2 adalah perhiasan yang langka, mereka membuatmu tertawa dan memberi semangat. mereka bersedia mendengarkan jika itu yang kau perlukan, mereka menunjang dan membuka hatimu. Tunjukkanlah pada teman2mu betapa kau menyukai mereka.
Rabu, 19 Desember 2007
Arti Seorang Sahabat
di
22.35
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
BANYAKIN LAGI DONG CERITANYA
Posting Komentar